Manajemen Rantai Pasokan - TT
atau jawabannya bisa chat 081227048161
|
H & M Jaringan retail pakaian H & M merupakan salah satu
contoh terbaik perusahaan yang menerapkan supply
chain management. H & M rata-rata mengganti desain pakaiannya setiap tiga
minggu, sementara pesaing mengubah desainnya setiap dua atau tiga bulan. Hal
ini dilakukan agar toko H & M selalu mengikuti perkembangan tren busana
yang terkini. Fokus bisnis ini menjadikan rantai pasokan yang sangat responsif yang menjadi inti dari kesuksesan bisnisnya. Dalam membuat produk baru, agen perusahaan selalu
memantau berbagai media sosial untuk mengamati arah mode pakaian yang dapat
dilihat dari berbagai komunitas, para influencer dan para artis. Berdasarkan
arah mode yang mulai berkembang, para agen dengan cepat mengirim ide
busana-busana tersebut ke kantor pusat. Selanjutnya kantor pusat akan
mengirim ide-ide tersebut ke para desainer untuk membuat sketsa desain yang
akan diproduksi di pusat-pusat produksi H & M. Item-item baru kemudian
diproduksi dan dikirim ke took-toko H & M dalam jangka waktu 4 - 6
minggu, dan item yang ada dapat diubah dalam 2 minggu. Proses produksi yang
singkat menciptakan kelangkaan desain, tidak ada stok yang menumpuk di toko
yang mendorong konsumen untuk langsung melakukan pembelian apabila tersedia
item yang diinginkan. Persediaan setiap item produk yang dijual tidak dibuat
dalam jumlah yang banyak karena model pakaian akan berganti dengan cepat. H
& M memiliki 12 tingkat perputaran persediaan per tahun yang dua kali
lebih cepat daripada tolo-toko pesaingnya. Siklus pesanan terfokus jangka
pendek semacam ini membuat perkiraan menjadi sangat akurat, jauh lebih akurat
daripada pesaing yang mungkin memesan setiap bulan. Untuk kelancaran produksi, H & M membeli sejumlah
besar hanya beberapa jenis kain atau bahan (hanya empat atau lima jenis,
tetapi dapat berubah dari tahun ke tahun). Dengan cara ini, produsen kain
dapat mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan cepat langsung ke pusat
produksi H & M. Perusahaan membeli kain mentah dari berbagai pemasok dari
berbagai negara yang mampu menyediakan bahan dalam jumlah dan kualitas yang
sesuai. Pemasok-pemasok akan mengirimkan pesanan bahan dalam waktu 5 hari
sejak pesanan dilakukan. Terdapat keterbukaan informasi dan kerja sama yang
baik antara pusat produksi dengan para pemasok yang juga menjadi kunci agar
pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam waktu yang cepat. Pasar inti perusahaan adalah wanita berusia 24 - 35
tahun. Mereka menjangkau pasar ini dengan menempatkan toko mereka di pusat
kota dan tempat-tempat dengan konsentrasi wanita yang tinggi dalam rentang
usia ini. Item pakaian diberi harga berdasarkan permintaan pasar, bukan
berdasarkan biaya pembuatan. Waktu tunggu yang singkat untuk pengiriman item
fashion unik yang dikombinasikan dengan produksi yang singkat memungkinkan H
& M menawarkan lebih banyak gaya dan pilihan kepada pelanggan, namun
tetap menciptakan rasa urgensi untuk membeli karena item sering terjual habis
dengan cepat. Perputaran persediaan yang cepat serta respon cepat
terhadap perubahan mode fashion menjadi kunci keberhasilanH & M.
Perusahaan dapat mengirimkan pakaian ke toko-toko di seluruh dunia hanya
dalam beberapa hari dan ke toko-toko di berbagai kota besar di setiap negara
dalam hitungan kurang dari dua minggu. Pengiriman cepat ini tentunya
memerlukan biaya ekstra, namun masih rasional karena H & M dapat
menanggung biaya pengiriman tersebut karena tidak perlu melakukan banyak
diskon pakaian dan juga tidak menghabiskan banyak uang untuk iklan. Pertanyaan: 1.
Berdasarkan
uraian kasus pada toko H & M tersebut, jelaskan bagaimana H & M
mengatur tingkat ketersediaan produk optimalnya sehingga mampu menjadi
pemimpin retail fashion! 2.
Jelaskan
praktik Customer
Relationship Management dan
Supplier
Relationship Management yang
dilakukan di H & M! |
Komentar
Posting Komentar